Arti Dejavu dalam Percintaan yang Jarang Diketahui

Jaliners, pernah nggak sih kalian merasa sedang menjalani momen yang seolah-olah sudah pernah terjadi sebelumnya, apalagi saat bersama orang yang kalian sayangi? Momen itu seperti potongan film yang familiar, padahal kamu yakin belum pernah mengalami sebelumnya. Nah, sensasi ini disebut dengan “dejavu” dan ternyata, dalam dunia percintaan, dejavu bisa membawa perasaan yang cukup kompleks.

Masalahnya, banyak orang mulai mengaitkan dejavu dengan makna-makna romantis seperti tanda jodoh, pertanda masa lalu yang belum selesai, atau sinyal alam semesta tentang seseorang yang “tepat”.

Tapi, benarkah begitu? Apa sebenarnya arti dejavu dalam percintaan? Yuk, Jaliners, kita bedah bersama secara logis, ilmiah, tapi tetap menyentuh sisi emosional kita semua.

Apa Itu Dejavu? Ini Penjelasan Sederhananya

Dejavu adalah istilah dari bahasa Prancis yang berarti “pernah melihat”. Dalam konteks psikologi, dejavu adalah sensasi saat seseorang merasa familiar dengan sebuah situasi, padahal kenyataannya belum pernah mengalaminya.

Fenomena ini terjadi karena adanya “kesalahan” dalam cara otak memproses memori jangka pendek dan panjang. Otak kita seolah menaruh memori baru ke tempat memori lama, sehingga membuat kita merasa seolah momen itu sudah pernah terjadi.

Namun dalam percintaan, dejavu sering diartikan lebih dalam dan emosional, karena biasanya terjadi dalam momen-momen yang personal, seperti saat ngobrol bareng gebetan, jalan bareng pasangan, atau bahkan saat perpisahan.

Arti Dejavu dalam Percintaan, Ini Makna yang Sering Dipercaya

Jaliners, ketika kamu mengalami dejavu dengan seseorang yang kamu sukai atau cintai, berikut beberapa makna yang sering dikaitkan dengan fenomena ini:

1. Tanda Kamu Pernah Bertemu di Kehidupan Sebelumnya

Dalam kepercayaan spiritual dan konsep reinkarnasi, dejavu dianggap sebagai potongan memori dari kehidupan masa lalu. Jika kamu merasakan dejavu dengan pasanganmu, bisa jadi kalian pernah bertemu dalam “hidup yang lain”.

Meskipun ini belum terbukti secara ilmiah, banyak orang percaya bahwa chemistry yang kuat bisa jadi berasal dari keterikatan jiwa di masa lampau.

2. Petunjuk Bahwa Dia Adalah Jodohmu

Kalau kamu merasakan dejavu saat bersamanya, sebagian orang percaya ini adalah sinyal dari alam bahwa dia adalah “the one”.

Perasaan familiar bisa diartikan sebagai bentuk koneksi spiritual yang mendalam, seolah-olah alam semesta sedang memberi tahu kamu bahwa orang ini memang ditakdirkan untuk hadir dalam hidupmu.

3. Peringatan untuk Tidak Mengulangi Kesalahan Lama

Dejavu juga bisa menjadi “alarm” dari bawah sadar. Jika kamu merasakannya dalam konteks yang tidak menyenangkan, misalnya saat pertengkaran, mungkin ini adalah sinyal bahwa kamu sedang mengulang pola hubungan yang buruk dari masa lalu. Saatnya introspeksi, Jaliners.

4. Refleksi dari Perasaan yang Belum Selesai

Kamu pernah gagal move on? Nah, dejavu bisa menjadi refleksi dari perasaan yang masih terpendam.

Misalnya, kamu merasa pernah menjalani percakapan yang sama dengan mantanmu, padahal sekarang kamu sedang dengan orang baru. Ini bisa berarti kamu belum benar-benar melepaskan kenangan lama.

5. Bukti Kalau Kamu Sedang Bahagia

Dalam beberapa kasus, dejavu muncul saat seseorang sedang berada dalam puncak emosional—baik itu bahagia, sedih, atau gugup.

Kalau kamu mengalami dejavu dalam momen bahagia bersama pasangan, bisa jadi ini adalah tanda bahwa kamu benar-benar menikmati saat itu dan otakmu sedang “menandainya” sebagai memori spesial.

BACA JUGA: Mokondo Adalah Sindiran Keras Untuk Pria, Apa Artinya?

Fakta Ilmiah Tentang Dejavu, Bukan Cuma Perasaan

Meskipun banyak makna emosional yang dikaitkan, para ilmuwan punya penjelasan yang lebih logis. Dejavu terjadi karena:

  • Ketidaksesuaian antara memori jangka pendek dan jangka panjang
    Informasi yang seharusnya masuk ke memori jangka pendek malah langsung diproses seolah memori lama.
  • Kelelahan atau stres
    Otak yang terlalu lelah cenderung melakukan “kesalahan kecil” dalam memproses memori, yang menghasilkan efek dejavu.
  • Aktivitas otak yang kompleks di hippocampus
    Area otak ini berperan penting dalam pengelolaan memori dan bisa menciptakan ilusi kenangan.

Tapi jangan salah, meski penjelasannya ilmiah, tidak berarti pengalamanmu tidak valid. Justru, memahami sisi logis dan emosionalnya bisa membantumu mengenali lebih dalam hubungan yang sedang kamu jalani.

Bagaimana Menyikapi Dejavu dalam Hubungan Cinta?

Dejavu bisa jadi menyenangkan, membingungkan, atau bahkan bikin baper. Maka dari itu, penting buat Jaliners tahu cara menyikapinya dengan bijak:

  • Jangan terlalu terpaku mengartikan dejavu sebagai pertanda absolut
  • Gunakan momen tersebut untuk refleksi hubungan
  • Ceritakan pada pasangan, siapa tahu kalian merasakannya juga
  • Kalau sering terjadi, bisa jadi kamu sedang mengalami stres atau kelelahan mental

Yang paling penting, jangan jadikan dejavu sebagai satu-satunya dasar dalam mengambil keputusan dalam hubungan. Perasaan memang penting, tapi logika tetap harus jalan ya, Jaliners.

Dejavu vs Intuisi, Bedanya di Mana?

Seringkali, dejavu disalahartikan sebagai intuisi. Padahal keduanya berbeda.

  • Dejavu adalah sensasi “pernah mengalami”, biasanya muncul tiba-tiba dan tanpa alasan logis.
  • Intuisi adalah firasat atau perasaan yang muncul berdasarkan pengalaman dan insting, biasanya terjadi saat kita dihadapkan pada pilihan.

Kalau kamu merasa pernah melalui momen yang sama dengan pasangan, itu dejavu. Tapi kalau kamu merasa yakin bahwa dia adalah orang yang tepat tanpa alasan kuat, itu intuisi.

Keduanya bisa berjalan beriringan, tapi penting buat membedakannya agar tidak salah ambil langkah.

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Dejavu dalam Percintaan

Berikut beberapa tanda bahwa kamu sedang mengalami dejavu, khususnya dalam konteks hubungan:

1. Kamu Merasa Momen Itu Pernah Terjadi

Misalnya, saat kamu dan pasangan ngobrol di tempat baru, tapi kamu merasa semua ini sudah terjadi sebelumnya—topik, tempat, bahkan ekspresinya.

2. Kamu Bisa Menebak Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya

Tiba-tiba kamu bisa “memprediksi” bahwa pasanganmu akan mengatakan sesuatu, dan ternyata benar. Ini karena otakmu merasa sudah merekam adegan itu sebelumnya.

3. Perasaan Emosional yang Menguat

Saat dejavu terjadi, kamu mungkin merasa lebih emosional, entah itu bahagia, sedih, atau bahkan takut. Ini terjadi karena otak menautkan momen itu ke emosi yang kuat.

4. Terjadi Saat Momen Intim

Dejavu dalam percintaan sering terjadi saat kamu dan pasangan sedang dalam momen tenang, intens, dan saling terkoneksi. Ini membuatnya terasa lebih magis dan bermakna.

Dejavu sebagai Isyarat Batin dalam Hubungan, Mitos atau Fakta?

Banyak kepercayaan menyebutkan bahwa dejavu adalah pertanda spiritual, baik dari masa lalu, masa depan, ataupun alam semesta. Beberapa bahkan mengaitkannya dengan konsep twin flame atau soulmate.

Walau secara ilmiah belum bisa dibuktikan, tapi jika kamu merasa dejavu memberimu ketenangan, maka tidak ada salahnya untuk percaya. Spiritualitas adalah soal keyakinan, bukan soal pembuktian.

Namun tetap, penting untuk tetap realistis. Hubungan yang sehat dibangun dari komunikasi, kepercayaan, dan komitmen, bukan sekadar “rasa pernah mengalami”.


Jaliners, arti dejavu dalam percintaan memang bisa sangat beragam, mulai dari pertanda jodoh hingga sinyal bawah sadar. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menyikapinya secara bijak. Jangan terlalu larut dalam tafsir emosional, tapi juga jangan menutup kemungkinan bahwa perasaanmu valid.

Dejavu adalah jendela kecil dari bagaimana otak dan hati kita bekerja bersama. Jadi, kalau kamu mengalaminya, nikmati saja momen itu sambil terus menjaga hubunganmu dengan cara yang sehat dan dewasa.

Notiska
Notiska

Notiska bukan sekedar pakar pernikahan, juga pemandu yang akan menemani Jaliners dalam setiap langkah perjalanan menuju pernikahan impian. Dengan pengalaman bertahun-tahun dan pengetahuan luas di berbagai aspek pernikahan, Notiska siap membantu kamu mewujudkan momen spesial ini dengan sempurna.

Articles: 82