Inilah 10 Tips Mempersiapkan Mental Sebelum Menikah

persiapan mental sebelum pernikahan

Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa sih yang sebenarnya dibutuhkan untuk membangun pernikahan yang bahagia dan langgeng? Jawabannya bukan hanya sebatas cinta dan persiapan materi, lho. Persiapan mental sebelum menikah juga memegang peranan penting.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)menunjukkan, 29% pernikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian hingga akhir tahun 2023. Notiska disini menghitung dari adanya 1.577.255 jumlah pernikahan dan 463.654 perceraian pada tahun tersebut.

Angka ini cukup tinggi, bukan? Salah satu penyebabnya adalah kurangnya persiapan mental dalam menghadapi berbagai rintangan dan perubahan yang akan terjadi dalam pernikahan.

Nah, buat Jaliners yang ingin melangkah ke jenjang pernikahan, yuk simak beberapa tips mempersiapkan mental sebelum menikah berikut ini. Siapa tahu, tips-tips ini bisa membantumu membangun pernikahan yang harmonis dan bahagia.

1. Pahami Makna Pernikahan Menurut Islam

Pernikahan dalam Islam bukan hanya tentang menyatukan dua insan, tapi juga merupakan ibadah yang mulia. Oleh karena itu, penting untuk memahami makna pernikahan dalam Islam terlebih dahulu.

Hal ini bisa dilakukan dengan mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits tentang pernikahan, serta mengikuti kajian-kajian Islam yang membahas tentang pernikahan.

Dengan memahami makna pernikahan, kamu akan lebih siap untuk menjalani kehidupan pernikahan dengan penuh tanggung jawab dan keimanan. Kamu juga akan lebih terhindar dari ekspektasi yang tidak realistis dan lebih fokus untuk membangun pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam.

2. Kenali Diri Sendiri dan Pasangan

Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, penting untuk mengenali diri sendiri dan pasangan dengan baik. Hal ini termasuk memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta memahami karakter, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh pasangan.

Dengan mengenali diri sendiri dan pasangan, kamu akan lebih mudah untuk menerima perbedaan dan menjalin komunikasi yang efektif. Kamu juga akan lebih siap untuk menghadapi berbagai konflik dan rintangan yang mungkin terjadi dalam pernikahan.

3. Bicarakan Ekspektasi dan Tujuan Pernikahan

mempersiapkan mental sebelum menikah
Mempersiapkan Mental Sebelum Menikah (Foto: Pexels)

Ekspektasi dan tujuan pernikahan yang berbeda bisa menjadi sumber konflik dalam pernikahan. Oleh karena itu, penting untuk membicarakan ekspektasi dan tujuan pernikahan dengan pasangan sebelum menikah.

Bicarakan tentang rencana masa depan, pembagian peran, keuangan, pengasuhan anak, dan lain sebagainya. Semakin terbuka dan jujur kamu dalam membicarakan hal ini, semakin kecil kemungkinan terjadinya konflik di kemudian hari.

4. Ikuti Bimbingan Pranikah

Bimbingan pranikah adalah salah satu cara terbaik untuk persiapan mental sebelum menikah.

Dalam bimbingan pranikah, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun pernikahan yang harmonis dan bahagia.

Bimbingan pranikah biasanya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga keagamaan atau organisasi sosial. Kamu bisa mengikuti bimbingan pranikah bersama dengan pasanganmu.

5. Bersikap Terbuka dan Fleksibel

Tips mempersiapkan mental sebelum menikah selanjutnya adalah bersikap terbuka dan fleksibel. Pernikahan adalah tentang dua insan yang berbeda yang bersatu untuk membangun kehidupan bersama. Oleh karena itu, penting untuk bersikap terbuka dan fleksibel.

Bersikap terbuka berarti bersedia untuk menerima perbedaan dan belajar dari pasangan. Bersikap fleksibel berarti bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan dan berkompromi.

6. Belajar Mengelola Emosi

Emosi adalah salah satu faktor yang paling sering menyebabkan konflik dalam pernikahan. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola emosi dengan baik.

Belajar mengelola emosi berarti mampu memahami dan mengendalikan emosi diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan berlatih mindfulness, meditasi, atau yoga.

7. Siapkan Diri untuk Menghadapi Konflik

Konflik adalah hal yang wajar terjadi dalam pernikahan. Oleh karena itu, penting untuk siap sedia untuk menghadapi konflik.

Siap sedia untuk menghadapi konflik berarti memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Hal ini bisa dilakukan dengan mempelajari teknik-teknik komunikasi dan resolusi konflik.

8. Berdoa dan Minta Restu

Doa dan minta restu dari orang tua dan orang tua merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebelum menikah. Hal ini sebagai bentuk penyaksian dan dukungan dari orang tua dan orang tua.

Berdoa dan minta restu juga dapat membantu menenangkan hati dan memberikan kekuatan dalam menghadapi berbagai rintangan dalam pernikahan.

9. Pernikahan Adalah Perjalanan Panjang yang Penuh Dinamika

Pernikahan bukanlah sebuah destinasi, melainkan sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan dinamika. Akan ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi di sepanjang perjalanan.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki mental yang kuat dan sikap yang positif agar bisa melewati masa-masa sulit dalam pernikahan. Percayalah, bahwa setiap tantangan dan rintangan dalam pernikahan adalah peluang untuk bertumbuh dan menjadi lebih kuat bersama sebagai pasangan.

10. Jangan Lupakan untuk Selalu Bersyukur

Syukur adalah kunci kebahagiaan dalam pernikahan. Bersyukurlah atas setiap keberkahan yang kamu dapatkan dalam pernikahan, baik itu hal-hal kecil maupun hal-hal besar.

Dengan bersyukur, kamu akan lebih menghargai pasangan dan kehidupan pernikahanmu. Kamu juga akan lebih terhindar dari rasa iri hati dan ketidakpuasan.


Mempersiapkan mental sebelum menikah adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan persiapan yang matang, kamu akan lebih siap untuk menghadapi berbagai rintangan dan membangun pernikahan yang harmonis dan bahagia.

Memastikan mental sudah kokoh dalam persiapan pernikahan sangatlah penting. Ingatlah bahwa pernikahan adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan dinamika. Bersyukurlah atas setiap keberkahan yang kamu dapatkan dalam pernikahan, dan jangan pernah berhenti untuk belajar dan tumbuh bersama pasanganmu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *