Ketahui 6 Ciri-Ciri Cowok Mokondo, Cewek Wajib Tahu!

Istilah cowok mokondo semakin populer di media sosial, terutama di kalangan generasi muda. Mokondo adalah singkatan dari “modal kont*l doang”, yang merujuk pada pria yang hanya mengandalkan daya tarik fisik dan rayuan tanpa memberikan kontribusi berarti dalam hubungan. Fenomena ini dianggap sebagai red flag dalam hubungan asmara karena menunjukkan ketidakseimbangan antara memberi dan menerima.

Menjalin hubungan dengan pria seperti ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan finansial seseorang. Untuk menghindari hubungan yang tidak sehat, penting untuk mengenali tanda-tanda cowok mokondo sejak dini. Berikut adalah 6 ciri-ciri cowok mokondo yang perlu diwaspadai.

1. Tidak Pernah Berkontribusi Secara Finansial

Salah satu tanda utama cowok mokondo adalah selalu mengandalkan pasangannya untuk membayar semua keperluan, mulai dari makan, belanja, hingga kebutuhan pribadinya. Dia tidak pernah berinisiatif untuk berbagi atau sekadar mentraktir, bahkan dalam situasi di mana seharusnya ada keseimbangan dalam finansial hubungan.

Pria seperti ini lebih suka menikmati kenyamanan tanpa usaha, dan ketika diminta untuk berkontribusi, mereka cenderung menghindar dengan berbagai alasan.

2. Mengandalkan Tampang dan Rayuan Tanpa Usaha Nyata

Cowok mokondo biasanya memiliki kepercayaan diri tinggi terhadap daya tarik fisiknya. Mereka mengandalkan wajah tampan dan kata-kata manis untuk mendapatkan perhatian dan keuntungan dari pasangannya. Namun, ketika dibutuhkan usaha nyata dalam hubungan, seperti memberikan dukungan emosional atau membangun masa depan bersama, mereka justru menghindar.

Mereka lebih fokus pada bagaimana mendapatkan keuntungan dari pasangannya dibandingkan membangun hubungan yang sehat dan seimbang.

3. Tidak Punya Rencana Masa Depan yang Jelas

Pria yang termasuk dalam kategori mokondo sering kali tidak memiliki visi atau tujuan jangka panjang. Mereka lebih suka menjalani hidup dengan santai tanpa berpikir tentang karier, keuangan, atau tanggung jawab dalam hubungan. Ketika pasangannya mencoba membahas masa depan, mereka akan menghindar atau mengalihkan pembicaraan.

Kurangnya ambisi dan tekad ini dapat menjadi tanda bahwa hubungan dengan pria seperti ini tidak akan membawa masa depan yang stabil dan penuh dukungan.

4. Selalu Mencari Alasan untuk Menghindari Tanggung Jawab

Pria mokondo adalah ahli dalam mencari alasan untuk tidak berkontribusi dalam hubungan. Jika diminta untuk membantu atau menunjukkan komitmen, mereka akan memberikan berbagai alasan seperti “lagi sibuk”, “belum siap”, atau bahkan menyalahkan pasangannya atas kondisi mereka sendiri.

Mereka juga cenderung menghindari masalah yang membutuhkan penyelesaian dan lebih memilih menyerahkan semua beban pada pasangan mereka.

BACA JUGA: Kenapa Cowok Mendesah Saat Ciuman? Ini Jawabannya!

5. Hanya Hadir Saat Butuh Sesuatu

Ciri lain dari cowok mokondo adalah mereka hanya muncul saat membutuhkan sesuatu, baik itu uang, bantuan, atau sekadar perhatian. Namun, ketika pasangannya membutuhkan dukungan, mereka sering menghilang atau memberikan respons yang minim.

Tipe pria ini tidak benar-benar peduli dengan pasangannya, tetapi hanya memanfaatkan hubungan untuk kepentingan pribadi.

6. Enggan Berkomitmen dan Cenderung Bermain-Main

Cowok mokondo biasanya menghindari hubungan serius dan lebih suka menjalani hubungan santai tanpa tanggung jawab. Mereka sering memberi harapan palsu kepada pasangannya, tetapi tidak pernah benar-benar berniat untuk menjalani hubungan jangka panjang.

Sikap ini dapat membuat pasangan mereka merasa tidak dihargai dan terus-menerus mempertanyakan status hubungan mereka.

BACA JUGA: Kenapa Pria Selingkuh Padahal Istrinya Sempurna?

Menjalin hubungan dengan cowok mokondo bisa sangat melelahkan, baik secara emosional maupun finansial. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda ini sejak awal dan tidak ragu untuk mengambil langkah tegas jika pasangan menunjukkan ciri-ciri tersebut.

Hubungan yang sehat dibangun atas dasar keseimbangan dan kerja sama dari kedua belah pihak. Jika pasangan hanya ingin menerima tanpa memberi, maka sudah saatnya mempertimbangkan kembali apakah hubungan tersebut layak dipertahankan.